Rantau,- Setelah mendulang sukses dalam pengembangan bawang
merah dengan berhasil menciptakan satu-satunya bawang merah organik,
Dinas pertanian tanaman pangan dan hortikultura Kab Tapin kembali akan
memlakukan uji coba pengembangan bawang putih.
Menindak lanjuti pembicaraan antara Pemda Tapin dengan Bank
Indonesia (BI) terkait kerjasama pengembangan bawang putih yang
mendapat respon positif dari pihak BI, Bupati Tapin HM Arifin Arpan MM
segera mengkordinasikan dengan jajaran pertanian yang disampaikan dalam
rakor kemaren bertempat di Aula Kabinet 1 beberapa waktu lalu.
Terkait rencana itu Kepala Dinas Pertanian H Masyraniansyah
mengatakan sudah berkorsinasi dengan jajaran pertanian Tabalong yang
telah lebih dulu melakukan uji coba penanaman bawang putih di daerah
Jaro yang merupakan daerah pegunungan, dan dari informasi BPTP sudah
dilakukan panen dengan hasil sesuai yang sangat baik atau sesuai dengan
teknis", ujar H Masyraniansyah.
Dari hasil uji coba disana tanaman bawang putih memang
sangat cocok ditanam didaerah pegunungan yang memiliki daerah agak
tinggi, sehingga menurut kami terkait rencana APBNP di Kecamatan Piani
yang akan dilakukan cetak sawah pada daerah pegunungan sekitar 500 Ha,
dan 500 Ha pada daerah rawa.
Dari 1000 Ha cetakan baru sawah di daerah piani ini nanti
akan kita uji coba pengembangan bawang putih setelah panen padi,
sehingga sesuai keinginan Bupati untuk mengembangkan bawang putih dapat
terlaksana dengan Bank Indonesia", tambah H Masyraniansyah atau biasa
disapa H Uning.
Dalam kesempatan itu H Uning juga melaporkan kondisi PAJALE
(Padi, Jagung, Kedele) per bulan Februari untuk padi sudah dilakukan
tanam seluas 35.110 Ha, dengan rencana luas tanam 41.822 Ha pada periode
Oktober-Maret untuk tanaman padi.
Kemudian untuk Kedele akan di lakukan tanam bulan
April-September seluas 3.150 Ha, namun per Februari juga sudah ada
sebagian kelompok tani yang melakukan tanam kedele seluas 215 Ha untuk
kedele. Dan untuk jagung targer tanam akan dilakukan pada bulan
April-Sebtember seluas 1000 Ha, serta terdapat beberapa kelompok tani
yang sudah melakukan tanam jagung pada bulan Februari minggi pertama
seluas 123 Ha", tambah H Uning.
Diakui H Uning memang ada sebagian warga yang tidak dapat
melakukan tanam padi, tetapi menggantinya dengan tanam jagung dan
kedela, terkait bawang merah karena masih terkendala hujan Dinas
pertanian menyarankan agar bawang merah dilakukan penen pada usia muda
hal ini
untuk mencegah serangan jamur pusarium.
untuk mencegah serangan jamur pusarium.
Dengan umur bawang sekitar 38 hari dilakukan panen, sudah
kita lakukan perhitungan petani tidak mengalami kerugian, karena masih
bisa dijual dengan harga 3.500/Kg", terang H Uning.
Terkait taman padi yang masih belum merata di Kabupaten
Tapin terkait curah hujan yang tidak merata, Bupati Tapin menyarankan
agar para petani dapat mengganti tanaman padi dengan tanaman jagung atau
kedele, jika tanaman padi tidak sempat untuk ditanam", kata Bupati.
Terkait tanam bawang Bupati menyarankan agar para petani
tidak memaksakan tanam bawang pada musim penghujan, walaupun harga
bawang sedang tinggi, namun dalam kondisi hujan kendala kegagalan sangat
tinggi, sehingg sebaiknya tanam bawang mengarah pada jadwal tanam yang
sudaj sirekomendasikan dari Pemerintah Pusat", Himbaunya.
Terkait tanam padi tahun 2016 H Uning menambahkan optimis
akan tercapai sesuai target yakni seluas 64.000 Ha dengan penambahan
luas tanam sekitar 3000 Ha, hal itu nantinya akan tercapai dengan
ditambahnya pembukaan cetak sawah langsung tanam".