Rantau,- Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pertanian, selain ketersediaan bibit dan pupul, faktor iklim dan cuaca
yang berubah, Infrastruktur dan ketersediaan air ternyata menjadi salah
satu faktor penting keberhasilan pertanian di Kabupaten Tapin.
Hal itu diungkapkan langsung Bupati Tapin HM Arifin Arpan
MM atas peran sertanya mewujudkan swasembada pangan berkelanjutan untuk
ketahanan pangan nasional, dikatakannya selain berhadapan dengan faktor
iklim dan cuaca salah satu penunjang keberhasilan pertanian yang paling
utama salah satunya adalah infrastruktur, bagaimanapun infrasruktur
menjadi kebutuhan masyarakat dan petani yang sangat diperlukan", ujar
Bupati.
Selanjutnya dukungan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi
yang berkaitan dengan bibit dan pupuk agar jangan sampai terlambat
diterima para petani, karena jika terlambat tentu akan menjadi masalah.
Kemudian karena keterbatasan anggaran didaerah untuk
keperluan alat pertanian, kita membutuhkan bantuan sarana dan prasarana
dari pemerintah pusat terutama terkait Alsintan, karena kita tidak
mungkin dapat membangun pertanian tanpa ada dukungan dari semua pihak.
Selain bekerjasama dengan Media lokal kita juga bekerjasama
dengan media Nasional untuk menyampaikan informasi kepada para petani,
agar para petani yang kita bina tidak tertinggal dari petani-petani
lainnya, baik informasi dan pengetahuan lainnya yang berkaitan dengan
pertanian", terang Bupati.
Selain itu pembinaan juga terus kita galakkan melalui
kelompok-kelompok tani, hal itu kita lakukan saat kita bersilaturahmi ke
desa-desa baik melalui Safari Jumat, selalu kira bicarakan secara
bersama-sama terkait permasalahan pertanian yang dihapi, disanalah
terjadi tukar pikiran, masukan, apa yang menjadi kendala akan kita
pecahkan secara bersama-sama".
Karena kendala utama pertanian di Kabupaten Tapin salah
satunya ialah permasalahan air dengan jumlah curah hujan yang sedikit
dan tidak merata, terkait hal itu kita juga telah mempersiapkan
bendungan Pipitak Jaya yang nantinya mampu mengairi pertanian hingga
60.000 Ha.
Saat disinggung terkait hasil panen, Bupati mengungkapkan
kebijakannya dalam menyelamatkan gabah petani, dikatakan Bupati "ialah
berupaya menyadarkan petani agar tidak langsung menjual padi saat panen,
karena saat panen serentak harga gabah tentu sangat murah, untuk
mengatasi itu, melalui Badan Ketahanan Pangan(BKP3) kita telah
menyiapkan dana untuk melakukan pembelian terhadap gabah petani.
Dengan dibeli oleh BKP3 dan dikumpulkan, nanti disaat
pangan kita menipis bisa kita keluarkan atau disaat harga gabah mulai
naik, jika harus dijual kita jual, sehingga ada penanganan untuk
antisifasi mengatasi kelangkaan gabah", tandas Bupati.
Rencana lainya Bupati juga telah menyiapkan rencana untuk
membentuk beras kemasan yang bisa dijual ke minimarket atau supermarket,
untuk memperkenalkan beras Khas Tapim agar lebih dikenal. Dengan
harapan beras tapin bisa menjadi ikon dengan nama yang populer seperti
beras buyung, siam, kupang dan lain sebagainya".
Untuk itu peningkatan kualitas SDM akan kita persiapkan
terlebih dahulu karena kedepan dengan adanya irigasi baru, infrastruktur
yang semakin baik, tentu pertanian Tapin akan semakin meningkat".terang
Bupati.