Rantau,- Untuk meningkatkan
kebersihan dan keindahan di Kota
Rantau, jajaran Dinas Tata Kota dan Kebersihan kabupaten Tapin melaksanakan
pembelajaran bagaimana cara pengelolaan sampah di Kota Bandung propinsi Jawa Barat, Sabtu
(6/2) yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Tata Kota dan Kebersihan Kab.
Tapin, Sekretaris, kepala Bidang dan Kasi/ staf serta Bagian Humas Setda Kab.
Tapin beserta staf.
"Pembelajaran pengelolaan sampah ini untuk
menambah pengetahuan dan wawasan jajaran
Dinas Tata Kota dan Kebersihan Kab. Tapin dalam pengelolaan sampah
termasuk manfaat daur ulang sampahnya " , Ujar H Mujiarto
Ditambahkan H. Mujiarto pembelajaran ini diikuti langsung masing-masing Kepala Bidang bersama Kasinya
agar hasil pembelajaran ini bukan hanya
menambah pengetahuan dan wawasan pejabat pada bidang yang bersangkutan, tetapi
juga akan memberikan ilmu yang baru bagi aparatur sipil negara di bidang-bidang
lain yang berkaitan langsung dengan tugas pokoknya.
Kepala bidang Kebersihan Kota Bandung Euis Nana mengatakan bahwa
untuk pengelolaan kebersihan di Kota Bandung ini dikelola oleh
Perusahaan Daerah Kebersihan yang merupakan hanya satu-satunya se Indonesia,
pengelolaan kebersihan yang dikelola secara langsung oleh Perusahaan Daerah.
"Untuk melakukan kebersihan dan pengelolaan sampah
ini dilaksankan oleh Perusahaan Daerah dengan jumlah petugas lapangan sebanyak
1.500 orang dengan jumlah sampah 1300-1500 ton per harinya. Untuk arama operasonal
sebanyak 200 unit truk fuso",
ujar Euis
Ditambahkannya bekas sampah ini di olah menjadi Bio Gas ,
komposter, Bank Sampah dan Daur Ulang sampah plastik yang dijadikan keranjang
dan barang bermanfaat lainnya. kemudian untuk komposter diberikan kepada masyarakat yang memintanya.
Pada kesempatan tersebut, jajaran Dinas Tata kota dan Kebersihan Kab.
Tapin berkunjung ke TPS Terpadu Berwawasan Lingkungan Bandung dan diperlihatkan bagaimana cara pembuatan Bio Gas
dan Komposter dengan memanfaatkan sampah bekas sayuran busuk, kemudian
dibuatkan penampungan gas metan selanjutnya dialirkan ke kompor yang dapat
dipergunakan untuk memasak air atau memamasak keperluan dapur lainnya. Sedangkan
komposter yang menjadi pupuk tanaman yang dapat dimanfaatkan
masyarakat secara gratis (hms)