Rantau,- Kabupaten Tapin kembali membuktikan
keberhasilannya dalam bidang pertanian, melalui Badan Ketahanan Pangan
dan Dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian (BKP3). Kecamatan Hatungun
tepatnya di Desa Asam Randah para petani bersama penyuluh pertanian
melalui riset dan penelitian berhasil mengembangkan pertanian bawang
merah pada lereng gunung dan berhasil panen tepat pada musim penghujan
dengan hasil yang memuaskan.
Dengan memanfaatkan siklus musim, pengembangan bawang merah
pada daerah pegunungan tersanyata sangat tepat dan efektif untuk
dikembangkan, dimana ketersediaan air tidak menjadi kandala, hal itu
dikarenakan bawang merah ditanam tepat pada lereng gunung, bahkan saat
penghujan bawang tidak mengalami masalah dalam pertumbuhannya, seperti
uji coba di Desa Asam Randah yang dilaksanakan BKP3, telah berhasil
menanam dan mengembangkan bawang merah pada lereng gunung dengan hasil
yang baik.
Seperti yang diungkapkan H Yusriansyah Kepala BKP3 Tapin
kepada Mata Banua diruang kerjanya (5/1) kemaren, "dengan memanfaatkan
kelebihan bibit bawang dari tanam di Desa Pampain saat musim kemarau
lalu, kemudian kita lakukan uji coba tanam pada lereng gunung di desa
Asam Randah pada awal musim penghujan, alhamdulilah berhasil dengan
baik".ujar H Yusrin
Hasil yang menjanjikanpun telah didapatkan para petani
bawang merah, dari 6 Ha yang kita panen kemaren", kata Yusrin
"diperkirakan sekitar 12 ton bawang/ Ha dapat kita hasilkan. Saat
ditanam pada saat akhir musin kemarau atau pada Bulan Desember sekitar
55 hari telah kita lakukan panen dengan pertumbuhan yang sangat
baik".terang Yusrin.
Bahkan banyak masyarakat luar yang datang untuk membeli
hasil panen dengan harga sekitar 15.000/Kg, namun kita sarankan kepada
petani agar tidak menjual hasil penen, karena harus kita gunakan
sebagian untuk kebutuhan bibit.
Diakui Yusrin memang kendala tanam bawang masih bergantung
kepada bibit dari luar, terlebih bibit dengan verietas Bima Brebes yang
sangat sesuai dan cocok untuk Tapin. Sehingga dengan keberhasilan ini
kedepan akan kita pelajari tentang cara melakukan pembibitan serta
mempelajari cara agar bawang dapat tahan lama untuk disimpan", tambah
Yusrin
Karena uniknya tanam bawang di Kecamatan Hatungun ini
kedepan kita usahakan akan terus kita kembangkan dan kita pertahankan,
sehingga saat memasuki musim penghujan kita kembali akan melakukan
tanam, seperti di daerah yang selesai panen bawang, justru di Hatungun
melakukan tanam bawang. Sehingga saat harga bawang sedang tinggi dan
kebutuhan bawang meningkat, Hatungun malah sukses melaksanakan panen
pada bulan Januari", terang Yusriansyah.
Dengan masih banyaknya lahan dan potensi lahan seluas 20 Ha
yang dapat dikembangkan, kedepan potensi pertanian bawang merah akan
terus kita kembangkan, terutama dengan mencoba varietas lain yang cocok
dengan kondisi di daerah pegunungan", terang Yusrin.