KKN IAIN Banjarmasin
RANTAU – Sebanyak 377 Masiswa dari Fakultas IAIN
Banjarmasin kembali akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
diKabupaten Tapin, kedatangan mahasiswa yang diantar langsung oleh
Rektor IAIN yang disambut langsung oleh Wakil Bupati Tapin.
Bertempat di Aula Pendopo Balahendang (18/2) kemaren,
rombongan mahasiswa KKN dari Fakultas IAIN Banjarmasin mendapat sambutan
yang hangat dari Wakil Bupati Tapin Ir H Sufian Noor MP dengan
meneriman mahasiswa dari fakultas mana saja yang ingin belajar kearifan
lokal masyarakat Tapin.
Dalam laporan Ketua Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan
Masyarakat pada Fakultas IAIN Banjarmasin Dr H Ridhani Fidzi mengatakan
"kalau tahun ini, IAIN Banjarmasin menurunkan 2 tim KKN di Kalsel. Yang
pertama di HST dan yang kedua di Tapin, untuk di Tapin, ada sebanyak 377
mahasiswa yang akan ditempatkan di 75 desa yang tersebar di 11
kecamatan di Tapin dan akan memulai KKN dari 18 Februari sampai dengan
18 April 2016,” ujar Ridhani.
Dengan rincian di Kecamatan Binuang ditempatkan di 4 desa, 8
desa Hatungun, 6 Tapin Selatan, 14 di Kecamatan Tapin Utara, 10 di
Bakarangan, Di Kecamatan bungur di 6 desa, Lokpaikat 5 desa, 6 desa di
Kecamatan Salam Babaris, di Piani 5 desa, Candi Laras Selatan di 8 desa,
dan Candi Laras Selatan di 3 desa. Dan yang mendampingi mahasiswa ada
sebanyak 14 suvervisor.
“Para mahasiswa ini berasal dari 4 fakultas, yakni
Fakultas Syariah Ekonomi Islam, Usuludin, Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, dan Fakultas Tarbiyah dan keguruan", terang Ridhani.
Sebelum diterjunkan ke desa, para mahasiswa ini sudah
diberikan pembekalan selama 2 hari untuk persiapan. Para mahasiswa ini
diturunkan ke desa untuk mengembangkan pengetahuan agama yang sudah
diperoleh di bangku kulian untuk diterapkan di masyarakat.
“Selain itu KKN ini juga bertujuan untuk membantu program
pemerintah dibidang keagamaaan dan kemasyarakatan di pedesaan. Selain
itu juga untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat di desa"
Dengan KKN ini kita beharap bisa mendewasakan cara berpikir
dan bersikap mahasiswa ketika berada di tengah-tengah masyarakat. Juga
untuk membiasakan mahasiswa mengambil sikap dan pengambilan keputusan.
Dalam Kesempatan itu Rektor IAIN Banjarmasin Prof H Akhmad
Fauzi Aseri dalam sambutannya menambahkan bahwa kebanyakan mahasiswa
berasal dari Fakultas Tarbiyah.
Sehingga nanti dapat berbagi ilmu dan pengalaman dengan masyarakat
setempat, serta dapat belajat tentang budaya asli masyatakat kita".
Yang harus dilakukan para mahasiswa di desa adalah
bagaimana menggerakkan masyarakat di desa untuk menggali potensi
masyarakat desanya, seperti untuk membangun masjid, membangun dan
meramaikan TPA, bagaimana menggerakkan masyarakat untuk berjamaah ke
masjid.
“Seorang mahasiswa itu harus bisa menjadi motivator sekaligus mediator bagi masyarakat,” ingat Fauzi.
Dan jangan lupa, kalau sudah di desa datangi tokoh
masyarakatnya, cari peluang dan cari masalah di desa. “Kalau mahasiswa
tidak bertemu dengan masalah di desa, maka dia sendirilah yang
bermasalah, Jadi keberadaan mahasiswa di desa adalah untuk membantu
menyelesaikan masalah di desa,” pesan Fauzi.
Sementara itu Wakil Bupati Tapin Ir H Sufian Noor MP
berpesan kepada para mahasiswa agar selalu memperhatikan etika
masyarakat serta ada istiadat yang ada, karena Tapin ini merupakan
daerah religius terdapat ratusan masjid yang bagus dan megah disini",
kata Wabup.
Dan ini menjadi tantangan bagi para mahasiswa, bagaimana
agar masyarakatnya bisa melaksanakan salat 5 waktu berjamaah di masjid,
serta dapat menjadi contoh yang positif bagi masyarakat Tapin.
Selain itu, di berbagai desa yang ada di Tapin juga banyak
terdapat para santri yang pastinya membutuhkan para guru mengaji. “Para
mahasiswa bisa mengajari mengaji sehingga menjadi para qari dan qariah
yang handal,” ujar wabup.