Memajukan Pendidikan Inklusi di Kabupaten Tapin
RANTAU,- Dalam rangka membangun dunia pendidikan yang
terjangkau bagi seluruh warga negara Indinesia, Forum Komunikasi
Pendidikan Inclusi (FKPI) Kabupaten Tapin melaksanakan sosialisasi
perluasan penyelenggaraan sekolah pendidikan inklusi yang dilaksanakan
di Aula Pendopo Balahendang pada (30/3) kemaren.
Ketua FKPI Kabupaten Tapin Edy Sumarjana dalam laporannya
mengatakan bahwa dilaksanakan sosialisasi dalam rangka memajukan dan
memperluas pendidikan inklusi di Kabupaten Tapin agar menjangkau seluruh
masyarakat untuk mendapatkan pendidikan.
Dikatakan Edy, terlaksananya kegiatan sosialisasi berkat
bimbingan moril dan materil dari FKPI Pokja Kalsel, sehingga kita
ucapkan terimakasih yang sangat besar kepada Pokja pendidikan inklusi",
ujarnya. Berharap dari sosialisasi ini nantinya secara bersama-sama
dapat memperluas pelayanan pendidikan inklusi sampai ke pelosok Tapin",
Tambahnya.
Diungkapkan Edy pula, "Sudah ada sebanyak 16 sekolah
pendidikan inklusi yang ada di Tapin, berharap dengan dukungan dari
semua pihak kedepan pendidikan inkludi dapat lebih berkembang lagi",
katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Tapin Drs H Juwaini MAP dalam
sambutannya mengucapkan terima kasih kepada FKPI dan Dinas Pendidikan
Provinsi melalui Pokja pendidikan inklusi atas terlaksananya
sosialisasi. Bagaimanapun memajukan pendidikan adalah tugas kita
bersama.
"Untuk itu kita berharap akses pendidikan dapat diakses oleh seluruh warga yang ingin mendapatkan pendidikan, tidak terbatas pada anak-anak normal tetapi juga pada anak berkebutuhan khusus".
"Untuk itu kita berharap akses pendidikan dapat diakses oleh seluruh warga yang ingin mendapatkan pendidikan, tidak terbatas pada anak-anak normal tetapi juga pada anak berkebutuhan khusus".
Kedepan dengan adanya program inklusi, didampingi guru-guru
inklusi yang terlatih, berharap semua sekolah akan menjadi sekolah
inklusi termasuk sekolah khusus (SLB), dengan siswa berkebutuhan khusus,
sehingga tidak ada alasan siswa tidak dapat bersekolah", terang
Juwaini.
Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi yang juga ketua Pokja
pendidikan Inklusi Dr H Amka mengatakan, karena membawa satu bendera
yakni Inklusi, dan untuk menjawab Kontstitusi negara dimana setiap warga
negara harus mendapat layanan pendidikan tanpa kecuali, tanpa melihat
latar belakang apapun, jika warga negara indonesia wajib mendapat ruang
dan layanan pasti dalam dunia pendidikan.
"Maka dari itu pendidikan inklusi adalah jembatan yang
diberikan kepada anak bangsa untuk memperoleh pendidikan tanpa
diskriminasi", ujarnya.
Amka mengungkapkan bahwa Kal-Sel merupakan salah satu
provinsi yang diberikan kepercayaan sebagai pengembang, pelopor
pendidikan inklusi nasional, yang di konsenkan pada pelayanan anak
berkebutuhan khusus, melewati proses layanan pendidikan inklusi.
Diungkapkannya dari 21 sekolah yang pertama malaksanakan
inklusi, sekarang sudah tercatat sebanyak 621 satuan pendidikan sebagai
penyelenggara pendidikan Inklusi, yang merupakan jumlah terbesar di
Indonesia", jelas Amka.
Bupati Tapin HM Arifin Arpan MM yang membuka secara resmi
acara sosialisasi berharap dengan adanya pendidikan inklusi, kualitas
pendidikan di Kabupaten Tapin dapat meningkat, Selaku pimpinan didaerah
kita selalu memperhatikan, menyediakan dan membenahi sarana dan
prasarana pendidikan, agar pendidikan dapat lebih baik.
Untuk meningkatkan kwalitas pendidikan, kita berharap dapat
bersama-sama menyamakan persepsi dalam bidang pendidikan, jangan sampai
pengembangan anak-anak berkebutuhan khusus di Kabupaten tidak
terjangkau.
Agar mutu pendidikan kita tidak rendah, bersama dewan guru
kita harus bersatu, dalam memberikan pendidikan anak berkebutuhan khusus
untuk mendapatkan pendidikan, serta dalam rangka pemberantasan buta
aksara yang masih terdapat di Kabupaten Tapin", pungkas Bupati.
Berhadir dalam acara sosialisasi para kepala sekolah TK,
SD, SMP, SMA dan SMK di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin,
berhadir pula Kabid Dikmen, Kabid PLS, Kabid Dikdas para pengawas
sekolah se Kabupaten Tapin.