Pelantikan Kepengurusan P2TP2A Kab.Tapin

Bupati Lantik Kepengurusan P2TP2A Tapin Periode 2016-2018

RANTAU,- Bupati Tapin HM Arifin Arpan MM melantik secara resmi pengurus baru P2TP2A Kabupaten Tapin periode 2016-2018, bertempat di Aula Gedung Pendopo Balahendang selasa (22/11) kemaren.

P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak) yang dibentuk diketuai langsung oleh Ketua TP PKK Hj Ratna Ellyani SIP dimana Bupati Tapin HM Arifin Arpan MM sebagai pembina P2TP2A Kabupaten Tapin.

Dalam pelantikan itu dilaksanakan pula sosialisasi fasilitasi pengembangan P2TP2A untuk pembekalan kepada pengurus baru P2TP2A Kabupaten Tapin dengan nara sumber Hj Amelia Afifi SH dari unit PPA Polda Kal-Sel.

Berhadir dalam pelantikan itu Bupati Tapin HM Arifin Arpan MM, Ketua TP PKK Hj Ratna Ellyani SIP, Perwakilan Kodim 1010 Rantau, Perwakilan Polres Tapin, Kepala BP2KB, Para Camat, Kapolsek, Danramil, Babinsa serta instansi dan lembaga terkait dilingkungan Pemkab Tapin.

Dikatakan Hj Amelia Afifi SH, kemampuan menganalisa permasalahan sangatlah mutlak bagi petugas, karena dituntut dapat memberikan solusi bagi klien, beberapa dampak korban KDRT dapat diketahui dengan mencermati beberapa luka dan prilaku korban", ujarnya

Untuk mengetahui korban KDRT, kenali jenis luka dan penyebab luka, serta sikap dan prilaku korban atau pelak, biasanya pelaku KDRT mungkin suami atau pasangannya",

"Untuk korban atau pelaku biasa menunjukkan sikap tidak wajar, ragu-ragu atau khawatir berlebihan atas luka-luka kecil", tutur Amelia.

Serta kadang pelaku memberikan penjelasan tentang peristiwa yang tidak perlu dijelaskan atau acuh tak acuh terhadap anak dan istrinya. Biasanya korban atau pelaku bersikap tidak tenang, ingin buru-buru meninggalkan tempat tanpa memberikan keterangan yang jelas, korban kadang dilarang untuk rawat inap, menyalahkan istri atau pasangan akibat luka yang dialami korban.

"Biasanya jika mengalami KDRT berulang-ulang pelaku biasanya mencari dokter alternatif lain dan berganti-ganti", terang Amelia