Rantau,- Selain pengembangan Pajale, Kabupaten Tapin juga sedang giat mengembangkan Cabe Rawit dan Bawang Merah dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada pangan Nasional.
Saat dimintai keterangan terkait program pertanian Wagimin
Kabid Produksi dan Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian Tapin
mengungkapkan bahwa ditahun 2016, selain Pajale, unggulan pertanian
seperti bawang merah dam cabe rawit juga turut dikembangkan dan
diperluas", ujarnya kepada {(Mata Banua)} kemaren.
Dijelaskan Wagimin bahwa program pertanian bawang merah
akan diperluas 80 Ha pada lokasi baru pengembangan dan diharapkan dapat
berjalan tepat waktu, direncanakan setelah panen padi kita langsung
bergerak untuk tanam bawang merah pada bulai Mei-Juni", terang Wagimin.
Lokasi Bawang merah sendiri akan dikembangkan di Desa
Harapan Masa atau Desa Tibaan sebagai lokasi pengembangan berikutnya,
untuk lokasi sebelumnya yakni lokasi tahun 2014-2015, akan kita gerakkan
menuju Desa Swadaya". Kata Wagimin.
"Mudah-Mudahan perkembangannya nanti, bawang merah di Tapin
tetap berkembang, melalui pembinaan dan pendekatan dengan
mengoptimalkan dari pada kawasan bawang merah di Tapin agar tetap
exsis".
"Untuk rencana lainnya juga dikembangkan pada lahan kering
lainnya yakni di Kecamatan Hatungun, juga kita coba kembangkan 10 Ha
dari APBN dengan tujuan, dilahan kering itu untuk menopang ketersediaan
bibit untuk dilahan sawah kita", ungkap Wagimin
Karena tanam diwilayah Hatungun pada awal musim penghujan,
setidaknya menjelang musim kemarau Mei kita mendapat Bibit dari
Hatungun, hal itu telah kita coba dan jasilnya cukup baik", kata
Wagimin.
Sementara itu Varietas Bawang Merah yang sudah ada di Kabupaten Tapin yang turut dikembangkan yakni Varietas Manjung, Super fhilip dan Batu Ijo namun yang paling banyak digunakan adalah Varietas Biru Lancor sama Bima Brebes katena cocok dangan iklim di Kabupaten Tapin.
Sementara itu Varietas Bawang Merah yang sudah ada di Kabupaten Tapin yang turut dikembangkan yakni Varietas Manjung, Super fhilip dan Batu Ijo namun yang paling banyak digunakan adalah Varietas Biru Lancor sama Bima Brebes katena cocok dangan iklim di Kabupaten Tapin.
Kedepan parietas bawang ini akan kita cari varietas mana
yang paling baik dan cocok untuk Kabupaten Tapin, dengan produksi yang
optimal dengan kajian itu akan kita tetapkan menjadi varietas khas
Tapin, seperti Beras unus yang telah mendapatkan sertifikat dan
pengakuan, maka bawang Tapin juga akan kita usahakan mendapat sertifikat
dan pengakuan", terang Wagimin.
Terkait Cabe Rawit Wagimin mengatakan " Juga akan mengembangkannya pada kawasan yang telah ada dengan menambah luas tanam".
Dengan dana dari APBD seluas 50 Ha dan APBN 25 dan APBD
Prov 10 akan dikembangkan di daerah Hiyung seluas 50 Ha, Desa Masta 10
Ha dan di Kecamatan Bungur 25 Ha sekaligus akan dibantu untuk pupuk dan
benih", kata Wagimin. Sedang bantuan dari APBN akan ditambah dengan
Jaringan Irigasi untuk musim kemarau", tambahnya.
"Sehingga arah penanaman bawang dengan cabe diusahakan akan
panen pada saat kemarau. Hal ini sesuai dengan instruksi Menteri
Pertanian bahwa pada saat kemarau, kita sangat kekurangan produk cabe
dan bawang, sehingga program itu diusahakan panen pada musim kemarau".
Kegiatan ini sebagai upaya untuk kita menghandle dan
mencukupi kelangkaan pada saat musim kemarau, dan kebutuhan masyarakat
dapat tersedia dengan harga yang terjangkau". Tandasnya.