RANTAU,- Drs H Samsi Kepala DPPKAD yang mewakili Bupati
Tapin HM Arifin Arpan MM membuka secara resmi acara Focus Group
Discussion (FGD) bersama seluruh kelompok tani klaster bawang merah
se-Kabupaten Tapin.
Bertempat di Aula Kabinet 1 (26/5) kemaren, FGD dihadiri
langsung oleh Asisten Manager Bank BI Muhammad Jon bersama perwakilan
Dinas Pertanian, BKP3, Disperindagkop, Bappeda, Bag Ekonomi, BPN Tapin,
Perbangkan, Para Camat, LSM, Lembaga, Para Kepala Desa serta Poktan
Klaster Bawang Merah se-Tapin.
FGD juga menghadirkan nara sumber Untung Torang, Suwandi
Suryasaputra dan Widi Komandari tenaga ahli pengembangan bawang merah
dari Konsultan Pengembangan Ekonomi Daerah.
Muhammad Jon dalam sambutannya mengatakan, "salah satu
komodity pemicu inflasi saat ini adalah bawang merah, sehingga bawang
merah menjadi perhatian kita bersama agar gejolak harga menjelang bulan
puasa dan Idul Fitri dapat kita kendalikan.
Dikatakannya, "2015 kita sudah sangat melihat hasil yang
sangat potensial dalam pengembangan bawang merah, dengan 15 kelompok
tani bawang merah, mudah-mudahan rencana tanam bawang merah tahun 2016
di Kabupaten Tapin bisa lebih meningkat", katanya.
"Dengan kordinasi beberapa dinas dan instansi terkait, dan
bantuan permodalan kita harapkan bawang merah tapin lebih optimal".
imbuhnya.
Dalam arahannya M Jon, mengaharapkan bantuan dan kerjasama
dan kordinasi dari semua pihak terkait, dalam rangka pengembangan bawang
merah yang menjadi Ikon Tapin, diharapkan adanya masukan dan arahan
dalam FGD, para petani kita mendapat masukan dan pengetahuan serta
mencari solusi terbaik dalam pengembangan bawang merah tapin.
"Dalam waktu dekat kita juga akan mendatangkan petani
bawang merah yang telah berhasil dari daerah brebes, untuk lebih
memberikan pencerahan melalui pelatihan kepada para petani kita di
Tapin", tambah M Jon.
Sementata itu Drs H Samsi yang mewakili Bupati Tapin dalam sambutannya
mengatakan, menyambut baik dilaksanakannya FGD hasil kerjasama Pemkab
Tapin dengan Bank BI terkait pengembangan bawang merah di Kab Tapin.
Berharap melalui FGD akan diketahui dan dibahas bersama
terobosan baru untuk para petani, baik calon lahan dan calon peserta
(CPCL) dapat mengetahui segala kendala dalam pengembangan bawang merah.
"Melalui FGD berharap dapat menjadikan program yang sinergi
antara Pemkab Tapin dan Bank BI kedepan agar pertanian bawang merah
dapat terus berkembang", tandas Syamsi.
Sementara itu, Untung Torang Konsultan pengembangan Ekonomi
Daerah menambahkan, "ketersedian Pupuk, benih, jadwal tanam yang tepat
serta adanya koperasi menjadi faktor utama keberhasilan dalam pertanian
bawang merah.
Dalam program kerja Bank BI kedepan selain mengantisifasi
permasalahan diatas, juga akan dilaksanakan FGD tentang pengendalian
hama penyakit, pengembangan jasa layanan dalam klaster, pembinaan SDM,
penguatan permodalan dan penanganan paska panen, penguatan kelembagaan
dan pemasaran produk serta kegiatan panen dan kordinasi kepada para
petani bawang merah", terangnya.