Menteri PUPR-RI Kunjungi Bendung Tapin.
"Pembangunan Bendung Tapin salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum untuk menyediakan sarana dan prasarana jaringan irigasi untuk menunjang program Ketahanan Pangan Nasional".
"Untuk itu kedatangan kita untuk meninjau langsung pelaksanaan yang sedang berjalan sekarang serta untuk memastikan kesiapan rencana peletakan batu pertama (Groun Breaking) oleh Presiden RI Joko Widodo", kata Menteri PUPR saat diwawancara awak media.
Setelah berangkat dari Banjarmasin sekitar jam 08.00 pagi, Menteri beserta rombongan langsung menuju Tapin dan tiba sekitar pukul 10.30 dengan disambut oleh Bupati Tapin HM Arifin Arpan MM beserta Wakil Bupati Tapin Ir H Sufian Noor, Sekda Tapin Dr H Rahmadi beserta jajaran.
Setelah meninjau Bendungan Pipitak Jaya Menteri beserta rombongan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten HST untuk meninjau Bendung Amandit dan dilanjutkan meninjau Bendung Batang Alai di Kabupaten Balangan.
Kepada "Mata Banua" Ir Wahyu Nugroho SP mengatakan, "Bendungan Tapin merupakan bendungan pertama yang akan dimiliki oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya Air di Wilayah Provinsi Kal-Sel selain Bendung Amandit dan Bendung Batang Alai", ujarnya.
Oleh karena itu guna menjamin tersedianya kebutuhan air untuk berbagai keperluan tersebut, terutama dalam mengatasi masalah rawan ketersediaan air dan sebagai faktor pendukung pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Tapin, maka disusun rencana pengembangan dan pemanfaatan sungai Tapin dengan membangun Bendungan Tapin yang terletak di Desa Pipitak Jaya, Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin.
"Daerah Irigasi Tapin mempunyai potensi irigasi seluas ± 5.472 Ha, dengan perincian 3.055 Ha daerah irigasi teknis dan 2.417 Ha daerah irigasi yang belum dikembangkan".
Dari 3.055 Ha sawah ber-irigasi teknis tersebut, yang dapat air irigasi secara kontinyu seluas 1.606 Ha saja, sedang sisanya seluas ± 1.449 Ha belum bisa diairi, karena keterbatasan jumlah air yang bisa di suplai.
Dengan Bendungan, areal persawahan yang mendapatkan air meliputi daerah irigasi di Desa Linuh, Kalumpang, Tampunang, Shabah, Banua Padang, Harapan Masa, Tambaranang, Sawang, Timbaan dan Labuan.
"Bendung Tapin sendiri terbuat dari pasangan batu kali dengan konstruksi terjun miring dan mempunyai satu intake disebelah kanan yang dilengkapai dengan dua buah pintu pengatur debit dan satu pintu pembilas", imbuhnya.