RANTAU – Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Tapin Hj Ratna Elyani Arpan
mengunjungi sekaligus melakukan pembinaan di Posyandu Lansia Aisyiah
yang ada di Kupang, Rantau, Sabtu siang kemarin.
Kedatangan Ketua dan Wakil Ketua ke Posyandu Lansia ini adalah untuk
melihat langsung kondisi dan kegiatan para lansia yang ada di Posyandu
tersebut.
Menurut Hj Ratna, salah satu dampak dari keberhasilan pembangunan itu
adalah meningkatnya umur harapan hidup, yang pada akhirnya akan
mengakibatkan peningkatan pada jumlah dan proporsi penduduk usia lanjut.
“Proses penuaan yang diikuti oleh kemunduran secara alamiah, baik dari
fisik maupun biologik, mental maupun sosial ekonomi, yang secara
bersama-sama akan mengakibatkan permasalahan yang berkenaan dengan
kesehatan, yang cukup rumit dan kompleks. Jadi diperlukan upaya yang
serius, komprehensif dan terpadu dan berkesinambungan dalam
penanganannya,” terang Ratna.
Jadi kata Ratna, selain ibu hamil, anggota keluarga yang sudah lansia
juga merupakan kelompok yang rawan, dari segi kesehatan karena kepekaan
dan kerentanan yang tinggi terhadap gangguan kesehatan dan ancaman
kematian.
“Jadi ibu, anak, dan usia lanjut menjadi komponen dan sasaran perhatian
dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga. Pasalnya kesehatan keluarga
sebagai salah satu dasar kesejahteraan keluarga yang akan memperkuat
ketahanan keluarga, yang selanjutnya akan memperkokoh ketahanan daerah,”
harap Ratna.
Dikatakan Ratna, Posyandu Lansia ini merupakan sarana atau wadah
Pemberdayaan masyarakat dan pelayanan kesehatan usia lanjut, yang
dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat.
Dibeberkan Ratna, dari tahun ke tahun perkembangan Posyandu Lansia di
Tapin terus meningkat, di tahun 2010 lalu ada 52 buah, dan di tahun 2013
ini meningkat menjadi 60 buah. Yang terbanyak terdapat di Kecamatan
Tapin Utara sebanyak 9 buah, termasuk Posyandu Lansia Aisyiah yang
dikunjungi ini.
Dengan bertambahnya jumlah Posyandu ini menandakan kesadaran dan peran
serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan lanjut semakin meningkat.
Ratna berharap ke depannya agar lansia ini terus berkembang dan lansia
Posyandu lansia mandiri yang agamis, dengan dukungan para kader-kader
yang telah terlatih dalam pengawasan petugas kesehatan yang
professional. Masyarakat juga diharapkan dapat ikut serta berperan aktif
dalam penyelenggaraan Posyandu lansia.
Ratna berpesan agar kita semua menjadikan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) menjadi budaya dan gaya hidup masyarakat sehari-harinya.
Untuk menuju masyarakat Tapin yang sehat dan mandiri.
Sementara itu, perwakilan dari Posyandu Aisiyah Naili Ajimah mengatakan
kalau Posyandu Lansia ini baru berdiri pada bulan Juli 2012 lalu. “Pada
awal berdiri, Posyandu ini hanya memiliki anggota sebanyak 40 orang, dan
sekarang bertambah menjadi 60 orang,” ujar Naili.
Dikatakan Naili, karena semakin bertambahnya jumlah anggota lansia di
Posyandu ini dana Ro40 ribu sebulan yang dipergunakan untuk pemberian
makanan tambahan tidak cukup lagi. Dana yang ada hanya cukup untuk
membeli pais saja.
“Kami memohon agar pihak terkait bisa memberikan dana tambahan untuk
pemberian makanan tambahan. Termasuk tambahan dana untuk membeli
obat-obatan juga masih kurang,” beber Naili.
Pada kesempatan itu, Ketua TP PKK Tapin yang didampingi Wakilnya Ibu
Diah Nila , Ibu Sekda, dan perwakilan Pokja, Kepala Dinas Kesehatan
Tapin Noor Ifansyah berbincang-bincang akrab dengan para lansia.
Hj Ratna berpesan kepada para lansia agar rajin datang ke Posyandu
lansia untuk memeriksakan dirinya dan bersosialisasi dengan sesama
lansia lainnya. (nti/ij/abj) Sumber RadarBanjar
